Ramadhan 2013

1 Syawal 1434 Hijriah
Satu bulan berpuasa untuk menggapai sebuah kemenangan...
Begitulah kewajiban umat Muslim di dunia dalam menjalakan perintah-Nya. Tidak jauh beda dengan aku, tahun kedua ramadhan dengan status berpacaran. Awal puasa bareng keluarga, temen-temen di kos dan sama pacar juga. Sayangnya sama mas Dion cuma bentar karena harus menunggu tanggal 25 Juli lagi baru bisa ketemu, tapi buatku tak apa karena aku juga yakin dia pulang demi aku. Aku tidak pernah menyalahkan jika aku dengan mas Dion tidak bisa seperti orang-orang disekitar yang selalu bisa kesana kemari berdua, meski kadang terlintas jika aku iri dengan mereka tapi itu semua aku tepis, aku berusaha bahwa dengan jalan seperti ini pun udah buat aku bahagia. Kepercayaan dari dia serta kasih sayang yang selalu ia berikan meski pun tak secara langsung uda mengartikan bahwa dia selalu ada di dalam hatiku, you are always in my hearts honey...
Tapi sayangnya tahun ke-2 ini kita sedikit berbeda waktu malam takbir. Di tahun kemaren kita sempat merayakan berdua tapi sayang di tahun ini kita tidak bisa merayakan bersama, dia di Sleman sedangkan aku di Muntilan. Saat itu aku juga hanya merayakan bersama keluarga meski tepat pukul 22.00 aku dan kakakku baru keluar rumah untuk melihat keramaian jalan.
Hanya saja ada yang sedikit mengganjal waktu aku silaturahmi dirumahnya mas Dion. Bukan maksud aku tidak peka saat itu tapi niatku datang kesana adalah silaturahmi karena ini pertama kalinya dalam hidupku. Aku berpikir bahwa tradisi sungkeman itu belum saatnya aku terapin dihadapan orang tuanya, aku berpikir untuk bersilaturahmi dulu agar lebih dekat dan aku juga selalu ingat kata-katanya mas Dion bahwa "hubungan kita masih panjaaaang" jadi aku menunggu waktu yang tepat untuk memperkenalkan aku lebih dalam kekeluarganya. Lagian juga ini baru pertama kali, pertama kali datang kerumahnya dengan moment lebaran, pertama kali aku datang kerumahnya langsung bertemu kedua orang tuanya dan yang paling jelas adalah ini pertama kalinya aku merasa salah tingkah dan gugup duduk sendirian bersama keluarganya, bener-bener nervous saat itu...
Singkat cerita lebaranku bersama mas Dion,
Wejangan dari orang tuanya aku tanamkan dalam hati karena beliau mengajarkan makna dibalik kesederhanaan. Aku berharap di lebaran tahun depan bisa lebih baik lagi dan memperbaiki kesalahan yang aku perbuat, semogaaa selalu diberkahi hubunganku dengan mas Dion sampai kejenjang berikutnya, amin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Ramadhan 2013"

Posting Komentar