Holiday at Ngobaran Beach, Gunungkidul
Mbak Ida, Aku, Mbak Asih, dan Mbak Ikha |
Sepakat kami satu kos untuk berangkat ke Gunungkidul karena dapat tawaran ke pantai sekaligus berkunjung ke rumahnya Mbak Lina. Maklum, meski satu kos dengan mbak-mbak itu kesempatan kami untuk bersama-sama meluangkan waktu sedikit agak susah untuk mengaturnya, kesibukkan satu sama lain yang terkadang sulit untuk menyempatkan waktu pergi bersama.
Singkat cerita...
Ntah kenapa jalan Patuk, tepatnya jalan raya, berliku, curam, ramai dan sempit yang dilewati kendaraan setelah gapura selamat datang di Kabupaten Gunungkidul itu membuat jantung aku dagdigdug. Dulu pernah disitu aku ketilang polisi bersama Shelly dan sekarang secara tidak sengaja aku menabrak kucing yang sungguh-sungguh membuatku shock! Kaget, takut dan bingung harus berbuat apa saat itu, setelah menabrak kucing itu aku hanya bisa berhenti, diam, dan melihat kucing itu terkapar ditengah jalan hingga akhirnya diambil oleh seorang cewek yang kebetulan berada dipinggir jalan itu.Segala macam mitos dari mbak-mbak pun langsung terngiang-ngiang dipikiran dan telingaku, duh. Langsung malamnya aku bercerita dengan Dion dan alhamdulillah dia menenangkan aku dengan membaca Al-Qur'an bersama-sama (meski sebelumnya diomelin dulu sama dia.)
Aku, Mbak Ida, dan Mbak Lina di Pantai Ngobaran |
Alhamdulillah kami masih bisa menyempatkan berbuka bersama dirumahnya Mbak Lina hingga dapat ikut shalat trawih di desanya Mbak Lina. Cukup kaget shalat trawih disana, dengan shalat Isya' 4 rakaat dan trawih 11 rakaat pukul 19.30 kami sudah selesai semuanya, padahal kalau di Jogja pukul 20.00 itu uda cepet shalat trawih selesai. Tapi sayang, malam itu yang merasakannya hanya aku, Desi (adeknya Mbak Lina) dan ibunya karena mbak-mbak ada yang masih mandi dan tidak bisa ikut shalat karena halangan. Inget juga saat itu, kami satu kos memang tidak bisa melewatkan salah satu sinetron Ganteng-ganteng Serigala dimana saat itu kami menonton acara tersebut harus menumpang kerumah neneknya Mbak Lina. Lucu memang kami bela-belakan untuk menumpang hanya untuk sebuah sinetron, tapi yaa bagaimana lagi ini lah kami dengan segala keunikan yang ada di kos 217 hehehe. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk tidur karena malamnya kami harus sahur dan keesokan harinya kami harus kembali ke Jogja pada pukul 08.00 dimana kami semua sepakat untuk tidak mandi pagi sampai tiba di kos hehehe (ini juga ciri khas kami 217 hehe.)
Bersyukur bisa bersama dengan mereka, karena aku tahu bahwa kelak kami tidak bisa seperti ini lagi. Kami semua anak perantauan yang kebetulan tinggal bersama-sama di kos 217 dan suatu saat nanti kita akan berpisah. Aku tidak ingin melewatkannya begitu saja, aku ingin punya cerita dan pengalaman yang sangat berkesan dengan mereka. Karena dengan mereka, aku seperti berada di dalam sebuah keluarga yang saling menyayangi, peduli dan perhatian satu sama lain. Jika kelak tiba waktunya untuk berpisah dengan mereka, aku hanya ingin mereka tahu bahwa mereka akan selalu menjadi salah satu hal yang terpenting dan berkesan didalam kehidupanku.
Dengan merekalah aku selalu merasa tinggal bersama keluargaku sendiri
Terima kasih mbak-mbak atas liburannya kali ini, sangat berkesan!
Mbak Lina, Aku, Mbak Asih, Mbak Ida, Mbak Ika, dan Desi |
0 Response to "Holiday at Ngobaran Beach, Gunungkidul"
Posting Komentar