Alur Kehidupan

Hidup ini memang hanya sebuah skenario Tuhan. Kita hanya sebagai tokoh dalam menjalani setiap naskah yang telah ditulis-Nya. Awal bahagia, berakhir dengan sebuah kesedihan itu merupakan hal yang biasa untuk kita rasakan. Bertemu kemudian berujung perpisahan juga hal yang mau tidak mau memaksa kita untuk menerimanya.
Hidup ini keras terlebih ketika kita telah memiliki harta dan tahta. Godaan yang sering menerpa adalah sebuah ujian yang harus dihadapi, tinggal bagaimana diri kita menyikapinya. Ntah kita ingin bertahan untuk tetap setia kemudian melawan segala godaan hidup itu atau kita akan goyah dengan godaan itu dan menghancurkan apa pun yang telah kita miliki. Semua yang kita miliki itu kita raih dari nol, butuh perjuangan dan proses jadi, ketika kita sudah meraihnya maka ujian terberat kita adalah mempertahankannya. Aku berharap apa pun yang telah aku miliki di dunia ini, aku akan tetap ingat perjuanganku mendapatkannya. Aku berharap tidak akan pernah lupa dengan diriku sendiri ketika aku telah memiliki semuanya. Aku akan selalu ingat orang-orang disekitar yang telah menemaniku selama proses hidup ini kemudian berjanji pada diriku sendiri untuk berbalik membantu hidup mereka yang sekiranya bisa aku bantu. Hidup hanya sekali setelah itu adalah hari kematian. Semua tidak akan bisa kita rasakan lagi. Sudah cukup jadi orang "nakal" di dunia, ingatlah terus hidup setelah mati maka kamu akan selalu tersadar untuk jadi orang baik dengan siapa pun. Bahagiakan orang-orang disekitarmu, bantulah mereka ketika hidupmu jauh lebih baik karena tanpa mereka kamu bukanlah kamu yang sekarang!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

17 Oktober 2013, 20 tahun

Andre, Aku dan Seli di kos 217
Kamis, 17 Oktober 2013 adalah hari ulang tahun aku yang ke-20. Alhamdulillah, Allah masih mengijinkan aku untuk menghirup udara dunia. Jujur masih saja belum bisa memberikan yang terbaik, masih menjadi seorang hamba yang sepenuhnya belum bisa menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga di usiaku kali ini, semua akan menjadi lebih baik lagi dan diberi barokah, amin.
Tahun ini tidak bisa merayakan bareng keluarga maupun pacar. Disisi lain aku masih menjadi anak perantauan di Yogyakarta dan disisi lain cowokku harus kembali bertugas di Magelang menyelesaikan pendidikannya. Sebelum cowokku kembali bertugas, dia sempat memberikan aku sebuah malaikat kecil yang aku beri nama "Dipra." Malaikat kecil itu adalah sebuah boneka Minion yang selama ini aku inginkan, sudah lama memang aku menginginkan boneka itu. Meski dia memberikannya disaat-saat terakhir dia harus kembali bertugas tapi itu adalah hal yang sangat aku hargai, setidaknya dia memperhatikan aku selama ini.
Bukan hanya itu saja kejutan yang aku dapat tapi, selasa pagi di kosan ternyata mbak-mbak di kos juga ikut memberikan kejutan dihari ultahku itu. Sepotong kue bertuliskan "Happy b'day Ratih" mereka berikan. Selang beberapa menit kemudian siraman air dan tepung dari mereka tak terhindarkan. Tidak hanya pagi saja aku diberi kejutan di hari spesialku ini, malamnya pun sahabat-sahabatku Seli dan Andre sengaja datang ke kos hanya untuk memberikan sebuah kue ulang tahun dan sebuah boneka Minion "LAGI" dari mereka. Alhasil, di ulang tahunku kali ini aku memiliki 2 buah boneka minion yang aku inginkan. Akan tetapi, bukan itu yang aku lihat melainkan rasa perhatian dan peduli dari merekalah yang aku hargai.
Minion "Dipra" dari Mas Dion

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Idul Adha, 15 Oktober 2013

Liat kalender ternyata Idul Adha jatuh pada hari Selasa, 15 Oktober 2013. Menjelang hari raya Idul Adha ini aku dapat kabar kalau cowokku "Dion" dapat cuti dari tanggal 12-15 Oktober 2013. Tapi sayang, cuti kali ini aku tidak bisa jemput dia karena hari Sabtu ada kelas dari jam 13.10-15.50 mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Sedikit kecewa ketika aku tidak bisa jemput dia karena jujur aku ingin selalu memberikan yang terbaik buat dia meski itu hanya sekedar menjemputnya.
Selama cuti dia tinggal di Sleman, rumah dimana kakaknya tinggal. Hari Sabtu dan Minggu hampir kita lewati bersama disana. Hari Senin juga hampir seharian bersama dia, sampai-sampai aku bisa bolak balik Muntilan-Sleman selama 5x hanya untuk bertemu dengan dia. Sedangkan hari Selasanya tepat hari raya Idul Adha dan tepat juga hari terakhir dia cuti, aku meminta untuk mengantarkan dia kembali bertugas. Hal yang terindah selain aku dapat mengantarkan dia kembali bertugas adalah dia mengajakku kerumahnya untuk bertemu dengan keluarganya. Tadinya aku pikir dia belum ingin mengenalkan aku dengan keluarganya karena dia sering bilang bahwa dia baru ingin mengajakku bertemu dengan keluarga jika aku sudah bekerja. Ternyata dugaanku salah, dia perlahan mencoba mengajakku untuk berkenalan dengan keluarganya, jujur itu adalah kejadian yang sangat berharga dalam hidupku.
Siang sekitar pukul 14.30 aku mengantarkan dia kembali bertugas. Selama diperjalanan aku hanya bisa memeluk erat tubuhnya sambil memejamkan mata berharap pelukan ini akan kembali lagi aku rasakan. Aku berharap dia disana baik-baik saja karena ini adalah tahun terakhir dia disana. Berat memang ketika aku harus mengantarkan dia karena hal itu memaksaku untuk mengikhlaskan dia pergi bertugas. Tapi disisi lain aku bangga bisa mengantarkan dia kembali bertugas karena aku berpikir mungkin jika dia sudah benar-benar penempatan aku tidak akan bisa lagi mengantarkannya.
Selain dia mengajakku bertemu dengan keluarganya, kemudian aku diijinkan untuk mengantarkan dia kembali bertugas, ternyata dia memberikan aku kejutan sebuah boneka "Minion" yang selama ini aku inginkan. Yaa, dia tau bahwa 17 Oktober adalah hari ultahku dimana dia tidak bisa merayakannya karena tanggal 15 Oktober dia sudah harus kembali bertugas. Itu adalah "malaikat kecil" pemberian dari dia yang harus aku jaga selama dia bertugas. Sungguh ini adalah cuti dan sekaligus ultah yang istimewa buatku.
Terima kasih sayang, terima kasih atas semua waktu dan pemberian darimu. Semoga diusiaku ini selalu diberi barokah, amin.
Sampai ketemu lagi di cuti besok, Desember 2013.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kebaikan yang Salah Untuk Diartikan

Siapa pun orangnya dan sedekat apa pun dia dengan kita mesti akan selalu ada batasannya. Tidak pandang bulu dengan apa yang telah dia beri (kebaikan) kepada kita. Memang kita harus memberikan timbal balik dengan apa yang telah dia beri, tapi kita juga sadar bahwa  tidak selamanya kita bisa memberikan timbal balik juga.
Sebenanrnya aku bingung dengan apa yang aku lakukan saat ini, entah itu langkah yang baik untuk aku lakukan atau tidak. Sedikit demi sedikit aku mencoba untuk menjauh dari sosoknya karena aku tersadar mungkin dulu aku telah salah menilai dia. Ketika aku berusaha untuk "welcome" dengan dia, selalu perhatian dan mencoba memberikan kebaikan kepadanya, justru hal itu salah. Jujur mungkin hanya dia yang bisa peka sedang seperti apakah kondisi aku saat ini.
Yaaah...
Kini aku sudah tersadar dan kini sudah berbeda. Dia, yaa Dia... ibarat kata ketika aku sudah memberikan hati justru dia masih ingin meminta jantung juga. Justru hal itu membuat aku keliru menilai siapa dia sebenarnya. Untung kita dekat baru sebentar dan bersyukur pula kini aku telah menyadari kesalahan aku yang sudah memberikan dia hati. Aku tidak bisa selalu bersama dia, aku juga tidak akan hidup terus bersama dia dan aku juga sadar bahwa kebaikan aku ini tidak akan selamanya bisa dia nikmati karena aku sendiri tidak ingin kebaikan ku selama ini disalah artikan.
Sudah,
Aku sudah sadar kini. Maaf aku harus membatasi ini semua, aku tidak ingin kamu selamanya tergantung dengan kebaikan ku walaupun terkadang aku merasa dirugikan dengan kebaikan yang telah aku beri kepadamu. Saat ini aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku pun kadang butuh waktu untuk privasi diri aku sendiri dan aku juga sangat berharap agar kamu sadar untuk tidak selamanya bergantung pada seseorang saja, bagaimanapun kamu butuh yang namanya "orang lain" sebagai tempat berbagi kamu, bukan hanya 1 orang saja yang bisa kamu andalkan. Kini aku harap kamu bisa peka dengan keadaan disini, kamu baru akan merasakannya ketika orang yang kamu andalkan sedang tidak berada disampingmu dan yang ada hanyalah "orang lain" dimana kamu sedang membutuhkan bantuan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS