Swalo versus Carvile
![]() |
Foto Pertama Kali |
Mungkin adalah kata-kata pertama yang muncul ketika melihat kemesraan mereka berdua. Yaa, itu foto diambil ketika cowokku sedang bertugas di Jember selama satu bulan ini.
1 Juni 2014, awal dari tugas cowokku berangkat ke Jember dengan gabungan para anggota TNI saat itu, baik darat, laut, udara, beserta jajaran yang terkait dengan kegiatan disana. Sungguh hal yang mulia ketika tugas disitu dijalani dengan ikhlas, akan mendatangkan rasa bangga khususnya untuk diri sendiri. Mungkin hal itulah yang saat itu cowokku rasakan selama berada disana untuk menjalankan tugasnya saat itu. Alhamdulillah, komunikasi kita saat itu lancar meski terkadang signal saat dikapal tidak menentu.
Waktu demi waktu...
Selang beberapa minggu setibanya dia di Jember, sempat via telepon dia menceritakan bahwa disana dia bertemu dengan teman lamanya. Dia bercerita dengan semangat dan senang karena dapat bertemu dengan temannya disana. Salah satu temannya adalah cewek yang foto bersamanya, dia teman SMA yang kini bersekolah di IPDN. Awalnya aku bersemangat mendengar ceritanya karena aku tahu betapa senangnya kita ketika dapat bertemu kembali dengan teman lama kita.
![]() |
Foto ke-2 |
Awal ceritanya adalah ketika dia mengirimkan foto pertama dengan temannya. Ntah kenapa, meski mereka hanya berteman tapi perasaanku saat itu benar-benar kecewa untuk melihat foto tersebut. Sempet aku marah, sempet juga aku sedikit cuek dengannya karena melihat foto tersebut. Sempat juga dia meminta maaf karena dia tahu bahwa apa yang dia lakukan itu adalah salah. Jujur saat itu aku maafkan sikap dia dan mungkin juga saat itu hati aku sedang sedikit emosi. Tapi, ntah kenapa selang sekitar seminggu berikutnya dia mengirimkan foto yang kedua kalinya, bahkan sampai ketiga kalinya dan dengan temannya tersebut. Hati siapa yang tidak sakit saat itu, senantiasa menunggu dan menjaga hati disini untuk sekedar berharap dia segera pulang tapi justru dia disana foto mesra dengan temannya itu. Bahkan aku sendiri pun semenjak menjalin hubungan dengan cowokku saat ini, foto bersama dengan sahabat cowokku sendiri pun aku tidak berani karena aku takut dia nantinya berpikir yang enggak-enggak.
Tapi semua itu membuatku teringat kembali, bahwa siapa aku dan siapa dia..
Aku sadar aku hanya seorang mahasiswa biasa, yang kuliah juga di salah satu perguruan swasta di Yogyakarta dan berteman dengan orang-orang biasa pula. Bukan seperti mereka...Semenjak itu kita berantem selama 3 hari, hingga akhirnya dia meminta maaf kepadaku atas kesalahannya. Jujur, saat itu aku belum bisa menerimanya. Hati siapa yang tidak kecewa terhadap pasangannya, jika kita telah sepakat untuk hubungan jarak jauh dan saling menjaga hati satu sama lain tapi dia disana bersemangat menceritakan temannya dan berfoto mesra. Meski itu hanya sekedar teman, aku memahaminya. Tetapi, kenapa dia mengulanginya hingga mengirimkan foto tersebut 3x setelah foto yang pertama kalinya dia kirim aku sempat marah dan dia tahu jika aku marah atas sikapnya itu.
![]() |
Foto ke-3 |
Semenjak dia mengirimkan foto tersebut, aku sempat bercerita dengan temanku. Temanku berkata bahwa "kamu harus sadar, dia itu siapa, kamu bagaikan sandal swalo yang banyak di toko-toko sekitar rumah sedangkan temannya itu bagaikan sandal carvile yang mungkin hanya dapat dibeli di toko-toko besar saja dan hanya orang-orang tertentu yang membelinya"
Aku hanya berharap dia tidak mengulanginya lagi
Aku berharap dia tulus menerima aku apa adanya
Aku berharap agar aku tidak di ingatkan lagi tentang siapa kamu
Karena aku tidak akan pernah bisa untuk jadi orang lain seperti mereka
Aku tetaplah aku...
Read Users' Comments (0)