Sakit Ini 2 : Akhirnya Operasi Juga
Akhirnya Senin, 23 Maret 2015 aku opnam di rumah sakit Sardjito, Yogyakarta. Awalnya karena aku diberitahu sama temenku Sari yang bekerja di Sardjito, dia bbm aku dan bilang bahwa ada kamar kosong kelas VIP di Sardjito. Bergegas sekitar jam 09.00 aku ke Sardjito dan menanyakan hal tersebut. Benar jika ada kamar kosong 1 kelas VIP di bangsal Cendrawasih No 102. Tanpa ragu-ragu lagi aku memberanikan diri untuk mengurus segala administrasinya agar bisa segera opnam dan melakukan operasi. Mulai dari jam 09.00 hingga pukul 13.00 saat itu juga aku langsung opnam dan hanya Aida yang menemani untuk segala urusan opnamku hari itu juga. Bingung awalnya karena ternyata setelah mengurus administrasinya aku langsung opnam dan belum sempat memberitahukan ke keluarga dan teman-teman. Hingga sore harinya sekitar pukul 16.00 sudah mulai berdatangan teman-teman menjenguk dan menawarkan diri untuk menemani jaga aku selama opnam. Hari pertama ada Sari, Mbak Lina dan Mbak Ika yang menjaga aku. Selepas maghrib kami berempat berbincang-bincang sambil menemani para tamu yang silih berganti berdatangan. Namanya juga anak muda, yang awalnya berempat datang kakakku dan teman-temannya langsung deh begadang rame-rame dirumah sakit. Berasa saat itu aku benar-benar tidak menyangka bahwa esok harinya aku harus operasi tumor payudara. Karena lewat pukul 00.00 aq harus berpuasa saat itu hari pertama dirumah sakit aku baru bisa tidur sekitar pukul 00.30.
Keesokan harinya yaitu hari Selasa 24 Maret 2015 . . .
![]() |
Beberapa jam sebelum operasi |
Dokter sejak pagi sudah mengingatku bahwa sekitar pukul 09.00 akan segera dilakukukan operasi pengangkatan tumor jinak. Benar sekitar pukul 09.10 aku dibawa ke ruang operasi menggunakan kursi roda. Aku berpikir bahwa didalam ruang operasi begitu seram tapi ternyata tidak, disana ada juga 2 orang ibu-ibu yang mengidap penyakit yang sama dan bersiap untuk dioperasi. Tepatnya jam berapa aku tidak tahu, tetapi setelah menghabiskan 2 infus dan dibawa ke ruang yang begitu dingin sembari diajak mengobrol tiba-tiba saat itu aku tertidur. Mungkin beberapa saat ketika aku tertidur itulah dilakukan operasi, sama sekali tidak merasakan sakit apa pun. Dari pukul 09.10-13.00 aku tiba-tiba sudah terbangun di ruang opnamku, mungkin itulah efek dari obat bius totalnya. Karena saat itu aku masih merasakan pusing, aku meminta ijin untuk tidur dan baru sekitar pukul 16.00 aku sudah terbangun lagi dengan keadaan yang lebih baik selepas pembiusan total tersebut.
Terasa pegal dan dibalut kemben payudaraku pasca operasi tersebut. Saat itulah mulai semakin banyak tamu yang berdatangan untuk menjenguk. Meski begitu aku sama sekali tidak merasakan sakit kecuali saat itu ada hal yang membuat orang ketawa. Sore itu perawat masuk untuk mengambil cek darah dengan cara disuntik, jujur aku sama sekali tidak takut dengan jarum suntik tapi saat itu ketika disuntik dibagian lengan sebelah kiri kemudian disuntik dibagian nadiku, tiba-tiba secara reflek aku menarik suntikan dari perawat tersebut sambil menjerit kesakitan. Hahahaha, seketika saat itu orang ketawa dan mencoba menahan tanganku dan disuntik kembali dibagian yang berbeda. Sungguh sakit sekali saat itu...
Alhamdulillah..
Berkat rasa optimisku dan mantab untuk operasi, semua diberikan kelancaran sama Allah SWT. Aku hanya 4 hari disana dan hari Kamis aku sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Semua berkat kehendak-Nya yang selalu memberikan kelancaran bagi umatnya yang selalu percaya akan kuasa-Nya. Semoga kedepannya, benjolan ini tidak lagi tumbuh dan aku diberikan kesehatan lagi untuk menjalani hidup yang lebih baik dan lebih sehat lagi. Terima kasih juga buat keluarga, sahabat, pacar dan teman-teman yang terus menerus memberikan suport dalam menghadapi cobaan ini.
I LOVE YOU ALL...
Tips:
- Kurangi gorengan pinggir jalan yang minyaknya sudah hitam
- Makanan yang bersantan
- Bebakaran yang langsung terkena dengan pemanggangnya
![]() |
Hari ke-2 pasca operasi (1) |
![]() |
Hari ke-2 pasca operasi (2) |
Read Users' Comments (0)